Gemuruh bak gelombang tanpa tepi ini adalah tema yang diusung Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bojonegoro untuk menyemarakkan Milad Muhammadiyah ke-107 di Gor Dabonsia Ngumpak Dalem Dander Bojonegoro. Milad tahun ini diadakan sangat meriah di Gor Dabonsia pada hari Ahad, 24 November 2019 mulai pikul 08.00-13.00 WIB yang diikuti oleh ribuan warga Muhammadiyah Kabupaten Bojonegoro mulai dari Pimpinan Ranting, Pimpinan Cabang, Pimpinan Daerah Muhammadiyah/Aisyiyah Se-Kabupaten Bojonegoro.

Acara Milad ke 107 ini dimulai dengan pawai taaruf yang diikuti peserta dari semua amal usaha Muhammadiyah yang terdiri dari, Rumah Sakit, Paud, TK, SD, SMP, Perguruan Tinggi, Pondok Pesantren, Lazizmu, Ortom (Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah, IMM, IPM, HW, Tapak Suci) semua hadir untuk memperingati Milad Muhammadiyah ke 107 ini. Dengan semangat dan tekad yang luar biasa panitia milad dan semua warga Muhammadiyah Kabupaten Bojonegoro dapat membuktikan bahwa Muhammadiyah di Bojonegoro adalah organisasi besar. Organisasi yang memberikan sumbangsih yang sangat besar pula kepada Bojonegoro terbukti dengan banyaknya amal usaha Muhammadiyah guna mencerdaskan anak bangsa dan membuka lowongan kerja.

Baru Tahun 2019 warga Muhammadiyah melaksanakan Milad diluar zona Amal Usaha Muhammadiyah, kami semua tidak bisa menggerakkan dan tidak bisa mempengaruhi, mereka bergerak dan berkumpul di Gor Dabonsia ini karena ada kesamaan hati yang dirasakan warga Muhammadiyah Bojonegoro, kesamaan hati itu adalah warga muhammadiyah itu rindu berbuat, warga Muhammadiyah itu rindu untuk memberi, dan warga Muhammadiyah rindu untuk berkontribusi, sambutan ketua panitia Milad ke107 Bapak Drs.H. Sholikhin Jamik, SH, MH.

Perwakilan dari pimpinan pusat Muhammadiyah adalah Bapak Prof. Dr. M. Busyro Muqoddas, SH, M.Hum, dalam pidatonya beliau menyampaikan Muhammadiyah adalah organisasi mandiri artinya Muhammadiyah dapat berdiri sendiri dan melangsungkan amal usaha Muhammadiyah tanpa bantuan orang lain. Beliau juga menuturkan bahwa warga Muhammadiyah dan Nadlatul Ulama harus bersatu membangun Bojonegoro lebih baik lagi, tuturnyaā€¯.

Dalam Milad ke 107 ini Muhammadiyah juga menggandeng ormas Nadlatul Ulama untuk ikut berpartisipasi dalam acara Milad tersebut. Terbukti dengan pemberangkatkan pawai taaruf dari Pondok Pesantren Ar Rosyid.Semoga dengan ini Muhammadiyah dan Nadlatul Ulama dapat bersatu dan bergandeng tangan membangun Bojonegoro lebih maju lagi. Memasuki abad ke-2 ini semoga Muhammadiyah terus berkhidhmat memajukan Indonesia dan mecerahkan semesta. 

GEMURUH MILAD MUHAMMADIYAH KE-107 di Gor Dabonsia

Tinggalkan Balasan