KKN STIKES Muhammadiyah Bojonegoro melakukan sosialisasi stunting dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Jurusan Administrasi Rumah Sakit (ARS) di Desa Karangsono, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jumat (4/2/22).
Ketua KKN Yana Aidzin mengatakan dalam kegiatan tersebut kami menyelenggarakan program kerja yaitu sosialisasi MP-ASI dan stunting pada anak ke warga.
“Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula SDN Karangsono 1 dan dihadiri oleh 35 ibu. Mulai dari ibu balita usia 0-24 bulan, ibu yang memiliki anak stunting, dan ibu kader posyandu Desa Karangsono. Mereka mengikuti dengan protokol kesehatan,” ujarnya.
Dia memaparkan tujuan diselenggarakan kegiatan ini untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat akan pentingnya MP-ASI pada periode emas.
Kekurangan gizi pada balita dan anak, lanjutnya, dapat menyebabkan penurunan tingkat kecerdasan dan dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Maka, tekannya, program KKN ini lebih menyasar ke ibu di warga Desa Karangsono dengan hapanan memberikan wawasan dan pengetahuan tentang stunting. “Respon positif dari warga semoga apa yang kami berikan dalam programi ini memberikan nilai positif,” tuturnya.
Perkembangan Otak
Narasumber dari kegiatan ini, Aprilliawan S.Gz mengatakan bahwa anak stunting mengalami keterlambatan perkembangan otak dan penurunan kekebalan tubuh. Stunting merupakan masalah gizi pada anak yang perlu mendapat perhatian khusus.
“Anak stunting akan mengalami keterlambatan perkembangan otak dan penurunan kekebalan tubuh. Cara pencegahan stunting adalah dengan pendekatan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yaitu memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil, dengan ASI ekslusif dan pemenuhan MP-ASI yang tepat,” jelas dosen Gizi ini.
Kegiatan ini, lanjutnya, mengacu pada Permenkes Republik Indonesia (RI) Nomor 51 tahun 2016 tentang Standar Produk Suplementasi Gizi. Permenkes ini juga sebagai bentuk untuk memperingati Hari Gizi Nasional pada tanggal 25 Januari 2022.
“Di mana sebuah momentum untuk membangkitkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya penerapan gizi seimbang guna kualitas kesehatan yang lebih baik lagi,” tandasnya.