Mahasiswa KKN STIKES Muhammadiyah Bojonegoro melakukan kunjungan ke rumah Pak Mardi, petani melon

Bojonegoro, 2 Februari 2025 — Desa Jatiblimbing, Kecamatan Dander, Bojonegoro, kini dikenal sebagai salah satu sentra agrowisata melon berkat kegigihan dan inovasi seorang petani lokal, Mardi, yang akrab disapa Pak Joko oleh warga sekitar. Dengan lahan miliknya sendiri, Pak Joko berhasil mengembangkan budidaya melon sejak tahun 2020 yang mampu menarik perhatian dari berbagai daerah.

“Melon disini bisa dipanen setiap 58-75 hari sekali tapi tergantung varietasnya. Saya pernah mencoba budidaya varietas Jumbo F1, Merlin, Amanda, Pertiwi, Leoni, dan New Leoni. Tapi yang sering saya budidaya itu varietas Amanda. Saya juga lebih suka pakai pupuk organik daripada pupuk kimia, dengan perbandingan 75:25,” ungkapnya.

Potret buah melon siap panen.

Agrowisata melon milik Pak Joko tidak hanya menarik minat masyarakat setempat, tetapi juga mendapatkan perhatian dari Dinas Pertanian Bojonegoro hingga Dinas Pariwisata Bojonegoro. Bahkan, para tamu dari luar daerah seperti Jember, Jakarta, dan kota-kota lainnya turut berkunjung untuk sekadar berwisata petik buah melon. Tidak sedikit juga yang belajar langsung mengenai teknik budidaya melon yang diterapkannya.

“Permintaan banyak, dari Rumah Sakit ‘Aisyiyah Bojonegoro juga minta, tapi karena sudah habis kami tidak bisa ngirim,” terangnya.

“Saya pernah panen yang paling banyak itu belasan ton. Minggu lalu saya panen 2,8 ton melon. Untuk harganya mulai Rp. 9.000 – Rp. 12.000 per kilogram, harga itu saya jualnya ke pengunjung agrowisata dan tengkulak” ujarnya.

Sejumlah wisatawan saat melakukan aktivitas petik buah melon di Desa Jatiblimbing, Kecamatan Dander, Bojonegoro.

Selain melon, Pak Joko juga menanam cabai sebagai tanaman sampingan. Sebelumnya, beliau pernah mencoba menanam tembakau dan bawang merah, tetapi akhirnya memilih untuk fokus pada budidaya melon karena potensi pasar yang lebih menjanjikan dan hasil yang lebih memuaskan.

Kisah sukses Pak Joko menjadi inspirasi bagi para petani lain di Bojonegoro untuk terus berinovasi dan mengembangkan potensi pertanian lokal. Agrowisata melon di Desa Jatiblimbing kini menjadi contoh nyata bahwa dengan ketekunan dan semangat pantang menyerah, sektor pertanian bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan.

Dianitard

Agrowisata Petik Buah Melon Di Sudut Desa Jatiblimbing KKN STIKES MABORO 2025

Tinggalkan Balasan