Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Stikes Muhammadiyah Bojonegoro Desa Jatiblimbing menyelenggarakan Pelatihan Kesiagaan Bencana atau Kebencanaan. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam kehidupan baik disebabkan dari alam, non alam maupun yang lainnya. Pelatihan dilaksanakan di Balai Desa Jatiblimbing, Desa Jatiblimbing, Kec. Dander, Kab. Bojonegoro, Kamis 2 Februari 2023. Pelatihan diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari para pemuda, para pengurus Karang Taruna, dan Ketua RT se-Desa Jatiblimbing.
Moch. Abid Gunawan Perwakilan Mahasiswa STIKES Maboro menyatakan, Tujuan kegiatan ini untuk memberikan wawasan kepada masyarakat untuk penanggulangan apabila terjadi bencana di desa. Mengingat saat ini banyak terjadi bencana yang menimpa kepada masyarakat jadi harapannya dengan adannya pelatihan ini dapat menanggulangi bencana atau mencegah bencana yang mengancam kehidupan masyarakat.
Pemaparan materi oleh DMC Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro. Tim DMC RSA Bojonegoro membawakan 3 materi yaitu materi tentang Manajemen Bencana, Sistem Peringatan Dini, dan Balut Bidai. Materi pertama tentang Manajemen Bencana dipaparkan oleh Kak Taufiq. Beliau menjelaskan penyebab bencana, peanggulangan bencana mulai dari perencanaan, kondisi darurat dan pasca bencana, beliau juga menjelaskan tentang kkolaborasi pentahelix, dan yang terakhir filosofi penanggulangan bencana ada tiga yaitu jauhkan bencana dari masyarakat, jauhkan masyarakat dari bencana, dan hidup harmonis dengan bencana.
Materi kedua yaitu Sistem peringatan Dini, materi ini disampaikan oleh Kak Sugeng. Beliau menjelaskan fungsi dari sistem peringatan dini yaitu untuk memberikan informasi, merespon, mengevakuasi, mencegah dampak dengan cepat. Materi terakhir tentang Balut Bidai yang dipaparkan oleh Kak Firdaus. Balut fungsinya untuk mengurangi atau menghentikan pendarahan dari luka. Beliau juga menjelaskan tentang bidai yaitu untuk mobilitas atau mengurangi pergerakan, mengurangi nyeri, mencegah kerusakan jaringan saraf, dll.
Alhamdulillah pelatihan berjalan dengan lancar tanpa ada kendala apapun, cuaca mendung dan sedikit gerimis tidak mengurangi antusias peserta untuk mengikuti pelatihan tersebut. Pengujung acara Kak Ilung mengucapkan,“Semoga dengan pelatihan ini masyarakat tidak panik apabila terjadi bencana, karena dengan panik kita tidak bisa melakukan apapun yang biasanya kita dapat kerjakan. Pelatihan ini sharing dan mengenalkan saja bagaimana setidaknya kalau bencana itu terjadi di masyarakat, apa yang harus kita lakukan, pertolongan awal pada saat ada bencana”.
(Abid & Khoirun N.)