Aliansi BEM Bojonegoro sukses mengadakan seminar dan kongres pertamanya di Universitas Bojonegoro. Agenda akbar yang diadakan pada tanggal 27 Juni 2023 tersebut dihadiri oleh perwakilan dari seluruh anggota aliansi BEM se-bojonegoro. Selain itu juga dihadiri oleh beberapa tamu undangan diantaranya Kapolres Bojonegoro AKBP Rogib Trianto, Kodim Letkol Arm Arif Yudho Purwanto, kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Bapak Mahmudi, dan Ketua yayasan Suyitno Bojonegoro Dr Arief Januarso hingga bupati bojonegoro, Anna Muawanah.
Kegiatan yang dibuka oleh bupati bojonegoro ini dimulai dengan digelarnya seminar yang mengusung tema “Peran Mahasiswa Bojonegoro dalam Pembangunan Berkelanjutan”. Dalam sambutannya, ia memberikan dukungan kepada aliansi BEM Bojonegoro untuk Bersama sama dalam mengawal program pemerintah yang berkelanjutan. “saya senang bila anak anak ini aktif dalam organisasi, namun menjadi mahasiswa yang kritis, solutif, dan akurat itu sangat perlu dan penting untuk menyampaikan aspirasi. Yang artinya bahwa aspirasi harus disampaikan dengan adanya data data yang akurat.” Jelasnya.
Adapun kegiatan seminar diisi oleh dua pemateri yakni ketua DPD KNPI Bojonegoro Miftakhul Huda dan Koordinator BEM Nusantara wilayah Jawa Timur, Syahrul Ihza Ramadhan. Keduannya berbicara mengenai peran pemuda dalam era saat ini terutama dalam mempersiapkan bonus demografi yang akan terjadi pada tahun 2030-2040 kelak. Hal ini harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin, mengingat dominasi usia produktif pada saat itu, sehingga peluang untuk Indonesia menjadi negara maju sangatlah besar.
Setelah serangkaian acara seminar selesai, disambung dengan acara inti, yaitu kongres I Aliansi BEM Bojonegoro (ABB). Dengan diselenggaranya kegiatan ini, nantinya BEM bojonegoro bisa berkolaborasi guna menyamakan arah gerak mahasiswa di Bojonegoro untuk pembangunan berkelanjutan serta bisa dijadikan sebagai ajang untuk menjalin silaturahim antar BEM se- Bojonegoro, yang mana sesuai dengan tema yang diusung.
Dengan demikian, peranan ABB ini sangat penting untuk mengimplementasikan segala inovasi yang dimiliki oleh mahasiswa, yang berperan sebagai agent of control dan agent of change. Adanya kegiatan ini juga bisa dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk belajar, guna dijadikan bahan dalam pengembangan mahasiswa di kampusnya masing-masing, khususnya bagi internal BEM sendiri.
“Adanya aliansi BEM Bojonegoro merupakan sebuah kesempatan untuk saling belajar, yang nantinya kita bisa saling melengkapi dalam pengembangan BEM masing masing perguruan tinggi ” ujar Dewi, Ketua BEM Stikes Muhammadiyah Bojonegoro.