Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebagai peningkatan kemampuan bagi mahasiswa Stikes Maboro

Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan pembelajaran diluar kampus yang rutin dilaksanakan oleh STIKES Muhammadiyah Bojonegoro. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari prodi D3 Perekam dan Informasi Kesehatan dan S1 Administrasi Rumah Sakit yang dilaksanakan di rumah sakit diwilayah Bojonegoro, Tuban, Babat, Lamongan, Gresik, Surabaya, dan Malang, merupakan rumah sakit yang sudah menjalin Kerjasama dengan Stikes Maboro.

Orientasi Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan pada hari senin, 15 Agustus 2022 dirumah sakit masing-masing. Dengan dilaksanakannnya kegiatan PKL ini diharapkan mahasiswa mengetahui bagaimana gambaran di dunia kerja dalam hal ini dirumah sakit. Sehingga mahasiswa selain dapat mempraktikkan ilmu yang telah didapatkan dibangku perkuliahan, mereka juga mendapatkan pengalaman baru dari kegiatan PKL ini. Disisi lain, akan tercipta hubungan Kerjasama yang baik antara instansi rumah sakit dengan Stikes Maboro

Dalam kegiatan orientasi ini dihadiri oleh pembimbing rumah sakit maupun dosen/pembimbing dari Stikes Maboro. Kegiatan PKL ini dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan. Sudalhar yang merupakan Ketua Stikes Maboro menjelaskan bahwa saat mahasiswa melaksanakan praktik Kerja lapangan (PKL) maka semua aspek terlibat dalam aktifitas pembelajaran.

“Pembelajaran yang terbaik adalah melakukan atau dikenal dengan Learning By Doing. Semua aspek terlibat dalam aktifitas pembelajaran. Mulai dari aspek kognitif penguasaan konsep yang dipelajari dibangku kuliah menjadi dasar untuk penerapan praktik. Aspek afektif ada komunikasi, adaptasi, emosi, leadership, entrepreneurship, inovasi, kompetisi, dan semua soft skill dituntut untuk diasah pada tataran klinis. Aspek psikomotor semua yang terkait hard skill melengkapi semua kompetisi yang perlu dimiliki oleh mahasiswa Stikes Maboro. Model pembelajaran dilaksanakan diluar kampus sehingga hakikatnya Stikes Maboro telah melakukan Merdeka Belajar Kampus Merdeka bahkan sebelum kurikulum MBKM ini diterapkan” ungkap Sudalhar.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat Stikes Maboro bersama masyarakat lanjut usia

Pengabdian masyarakat merupakan salah satu unsur dalam pelaksanaan Caturdharma perguruan tinggi. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membuat perubahan yang lebih baik bagi masyarakat. hal tersebut yang dilakukan oleh Stikes Maboro sebagai salah satu perguruan tinggi di Bojonegoro.

Pengabdian masyarakat Stikes Maboro kali ini yaitu pendampingan masyarakat lanjut usia di desa Ledok Wetan yang bekerjasama dengan Yayasan pendamping lansia Bojonegoro. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Apriliawan Hidayatullah, S.Gz yang merupakan dosen prodi gizi dan dilaksanakan pada jumat, 5 Agustus 2022.

Apriliawan menerangkan bahwa dengan diadakannya kegiatan ini merupakan kewajiban bagi setiap dosen dalam rangka melaksanakan Caturdharma perguruan tinggi yakni pengabdian masyarakat. Ia juga merasa senang dapat belajar bersama dan berkontribusi dalam meningkatkan Kesehatan masyarakat lanjut usia dimana kegiatan ini bertemakan “Pemilihan makan penderita Asam Urat pada Lansia”.

“pemilihan makan sangat penting dilakukan pada penderita asam urat pada lansia untuk meredakan gejala dan menjaga supaya asam urat dapat terkontrol dengan baik. Pencegahan penyakit asam urat juga perlu dilakukan dengan cara mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat seperti dengan olahraga secara rutin, menjaga pola makan dan lain sebagainya.” Tutur Apriliawan.

Masjid Al-Abroor sebagai Icon baru di Stikes Maboro

Masjid merupakan sarana tempat ibadah bagi umat islam. STIKES Muhammadiyah Bojonegoro atau Stikes Maboro berproses dalam pendirian masjid sebagai tempat ibadah di lingkungan Stikes Maboro. Dalam satu tahun terakhir ini, Stikes Maboro memulai pembangunan masjid dan diresmikan pada tanggal 29 Juli 2022 yang ditandai dengan dilaksanakannya Shalat Jumat berjamaah untuk pertama kalinya.

Masjid Stikes Maboro mempunyai keunikan dibandingkan dengan masjid-masjid pada umumnya. Masjid ini mempunyai desain yang cukup menarik karena berbentuk seperti pendopo yang berdiri kokoh sehingga mengingatkan kita akan desain masjid dimasa lalu.

Masjid ini didirikan di Stikes Maboro kampus B yang berlokasi di Jl. Veteran gang. Kampus Stikes Maboro Sukorejo Bojonegoro. Keunikan lainnya yaitu masjid dibangun mengapung diatas kolam dengan ditopang oleh pondasi-pondasi yang kuat dibawahnya. Masjid ini kemudian di namakan masjid Al – Abror yang bermakna masjid orang-orang yang berbakti.

“Masjid ini juga menjadi tempat strategis dalam menyambut tamu, silaturrahim, rapat, dalam menuangkan ide dan gagasan dalam berinovasi dan berimprovisasi menyikapi semua tantangan dalam pengembangan kampus untuk kemajuan Stikes Maboro.” Terang Sudalhar yang merupakan Ketua Stikes Maboro.

Luthfi Zainur Rosyid yang merupakan ketua takmir masjid Al – Abror menyampaikan bahwa seluruh civitas akademika dapat memanfaatkan masjid ini sebagai sarana pengembangan ibadah, dakwah, pendidikan dan Al-Islam Kemuhammadiyahan di lingkungan Stikes Maboro.

“setelah masjid selesai dibangun, kami sebagai takmir masjid akan berusaha untuk memakmurkan masjid dengan cara diisi dengan pengembangan nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dan kegiatan positif lainnya. Kami juga akan melengkapi fasilitas pendukung seperti pemasangan TOA masjid sebagai sarana komunikasi, mengoptimalkan peran takmir masjid, penambahan sajadah maupun perlengkapan shalat dan lain sebagainya.” Ungkap pria yang juga menjabat sebagai kepala BAU di Stikes Maboro ini.